UPACARA PERNIKAHAN ADAT SUNDA
UPACARA PERNIKAHAN ADAT
SUNDA
Nah traveler sekarang saya mau berbagi tentang upacara pernikahan adat sunda,isinya memang sedikit saya ringkas untuk hapalan guiding saya hehehe..
Satu hari sebelum
hari-H
NGARAS
NGARAS
Ngaras
adalah kegiatan mencuci kaki orangtua. Ngaras dilakukan dalam perkawinan adat
Sunda gaya Sukapura. Ngaras dilakukan sebagai ungkapan rasa hormat anak kepada
ayah dan ibu agar mendapatkan barokah (berkah) dan restu lahir batin dari kedua
orangtuanya. Sehingga dapat hidup rukun, damai dan bahagia seperti halnya yang
dijalani orangtua mereka.
SIRAMAN
Setelah selesai acara ngaras, maka calon mempelai masuk kembali ke kamar pengantin. Kemudian keluar lagi, sudah dengan pakaian khusus yang dibimbing ayah dan ibu menuju tempat siraman. Kemudian calon pengantin didudukkan. Sebelum siraman dilakukan, calon mempelai diazankan terlebih dahuhu. Baru kemudian dilakukan penyiraman yang berlangsung selama sekitar 30 menit. Makna disuarakan azan adalah sebagai pengingat bahwa pernikahan merupakan suatu peristiwa penting yang sama halnya dengan kelahiran dan kematian. Azan juga dimaksudkan sebagai bekal agar tidak lupa akan masa yang akan datang dan mengingatkan bahwa pada saatnya nanti, manusia akan berpulang. Sementara siraman memiliki makna yaitu menyucikan diri, lahir batin menjelang pernikahan yang akan dilakukan atas dasar niat baik. Air siraman, berupa air putih yang diberi bunga 7 rupa, termasuk bunga mawar, melati, cempaka dan potongan daun pandan. Untuk busana dan riasan, umumnya sederhana. Pakaian berupa kain panjang atau kemben. Bila ingin terlihat lebih mewah dapat ditambahkan rompi dari bunga melati. Acara siraman diiringi dengan musik kecapi dan tembang-tembang Sunda selama 10-30 menit.
SESERAHAN
Usai
upacara siraman, upacara dilanjutkan dengan upacara seserahan yaitu upacara
pranikah yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari upacara lamaran. Proses
upacara seserahan dimulai dari mempelai wanita dan keluarganya bersiap-siap
menanti kedatangan calon mempelai pria. Makna utama seserahan adalah
menyerahkan calon mempelai pria kepada keluarga calon mempelai wanita.
"Bukan hanya menyerahkan barang, Barang hanya sebagai sambilan saja,"
ujar Mang Rachmat. Ketika calon mempelai pria dan rombongan datang, wakil dari
keluarga calon perempuan siap menyambut dan mempersilakan rombongan menempati
tempat yang telah disediakan. Penuntun acara adat mempersilakan juru bicara
keluarga calon mempelai pria mengutarakan maksud kedatangannya. Selanjutnya, penuntun
acara adat akan meminta juru bicara calon mempelai wanita untuk memberi
jawaban.
NGEUYEUK
SEUREUH
Ngeuyeuk Seureuh adalah peragaan mengenai bagaimana menjalani hidup berumah tangga lewat berbagai barang perlengkapan ngeuyeuk seureuh yang dibawa ketika upacara seserahan dan terhampar di hadapan mempelai dan orang tua. Acara ini Ngeyeuk Seureuh dibimbing oleh kokolot upacara dan diiringi tembang Sunda dengan dihadiri oleh kedua keluarga atau undangan. Perlengkapan ngeuyeuk seureuh terdiri dari minimal 25 macam barang yang ditutup dengan kain putih. Pada acara ngeuyeuk seureuh juga dijelaskan arti barang-barang yang diselimuti kain putih ini lewat tembang-tembang Sunda yang diiringi instrumen kecapi. Acara penutup ini berlangsung selama lebih kurang satu jam. Beberapa contoh kegiatan dalam prosesi ngeuyeuk seureuh adalah:
a. Disawer beras, artinya agar pasangan mempelai hidup sejahtera
b.
Dikeprak (dipukul) dengan sapu lidi, yang disertai dengan
nasihat agar mempelai harus saling memupuk kasih sayang dan giat bekerja.
c.
Membuka kain putih penutup pengeuyeuk, melambangkan
rumah tangga yang akan dibina oleh mempelai masih bersih dan belum ternoda.
d.
Membelah mayang jambe dan buah pinang (oleh calon pengantin pria),
yang memiliki makna agar keduanya saling mengasihi dan dapat menyesuaikan diri.
e.
Berebut uang di bawah tikar sambil disawer, melambangkan
berlomba mencari rezeki dan disayang keluarga.
Saat hari-H
SABDA NIKAH DAN MAKNANYA
SABDA NIKAH DAN MAKNANYA
Setelah
akad nikah selesai, acara dilanjutkan dengan serangkaian upacara sabda nikah
yang dilakukan untuk memeriahkan pesta pernikahan. Upacara ini dilakukan
setelah pasangan pengantin resmi menjadi suami istri dan merupakan puncak dari
prosesi upacara pernikahan adat Sunda. Upacara sabda nikah meliputi:
* Sembah sungkem
Prosesi sembah sungkem sebenarnya mirip dengan prosesi ngaras. Perbedaannya, ngaras dilakukan seorang calon mempelai pengantin, sedangkan pada acara sembah sungkem kedua mempelai yang sudah resmi menikah melakukannya bersama-sama di hadapan kedua orangtua.
* Melepas burung merpati
Setelah melakukan sembah sungkem, mempelai diajak keluar rumah. Kemudian ibu mertua dari mempelai pria mengambil merpati jantan dan ibu dari mempelai wanita mengambil merpati betina yang sudah disiapkan sebelumnya. Kemudian merpati tersebut dilepaskan ke angkasa.
* Sawer pengantin
Sawer pengantin adalah nasihat berupa tembang dan nyanyian kepada kedua mempelai. Sebelum melakukan sawer pengantin, biasanya penuntun acara adat sudah menjelaskan "aturan mainnya" terlebih dahulu kepada pasangan pengantin. Pada saat sawer pengantin, orangtua memiliki kesempatan terakhir untuk memberikan nasihat sebelum menyerahkan pengantin perempuan kepada suaminya. Alat-alat yang diperlukan biasanya berupa payung besar, bokor berisi uang emas, uang logam, kunyit yang diiris-iris dan permen.
* Menginjak telur dan mencuci kaki
Ritual menginjak telur dan mencuci kaki melambangkan keturunan. Bila dalam acara tersebut telur yang diinjak pecah, pengantin akan segera memperoleh keturunan. Sementara mencuci kaki adalah melambangkan penyucian diri dari berbagai hal negatif.
* Membakar harupat (lidi) dan memecah kendi
Harupat harus dibakar sampai menyala dan ditiup bersama-sama. Melalui ritual membakar harupat, diharapkan kedua mempelai mau saling mengalah. Sementara ritual memecahkan kendi bermakna bahwa keduanya harus bekerja sama untuk mencapai tujuan.
* Buka pintu
Buka pintu memiliki makna penting khususnya dalam kehidupan bertetangga. Sebelum bergaul dengan tetangga, kita tentu harus membuka pintu terlebih dahulu agar diterima sebagai bagian dari lingkungan kita.
* Huap lingklung
Huap Lingklung dan huap deudeuh (kasih sayang). Artinya, kedua pengantin disuapi oleh kedua orangtuanya masing-masing sebagai tanda kasih sayang dari orangtua yang terakhir kali. Kemudian masing-masing mempelai saling menyuapi sebagai tanda kasih sayang. Acara huap lingklung diakhiri dengan saling menarik bakakak (ayam utuh yang telah dibakar). Mempelai yang mendapatkan bagian terbesar konon akan mendapatkan banyak rezeki.
Prosesi sembah sungkem sebenarnya mirip dengan prosesi ngaras. Perbedaannya, ngaras dilakukan seorang calon mempelai pengantin, sedangkan pada acara sembah sungkem kedua mempelai yang sudah resmi menikah melakukannya bersama-sama di hadapan kedua orangtua.
* Melepas burung merpati
Setelah melakukan sembah sungkem, mempelai diajak keluar rumah. Kemudian ibu mertua dari mempelai pria mengambil merpati jantan dan ibu dari mempelai wanita mengambil merpati betina yang sudah disiapkan sebelumnya. Kemudian merpati tersebut dilepaskan ke angkasa.
* Sawer pengantin
Sawer pengantin adalah nasihat berupa tembang dan nyanyian kepada kedua mempelai. Sebelum melakukan sawer pengantin, biasanya penuntun acara adat sudah menjelaskan "aturan mainnya" terlebih dahulu kepada pasangan pengantin. Pada saat sawer pengantin, orangtua memiliki kesempatan terakhir untuk memberikan nasihat sebelum menyerahkan pengantin perempuan kepada suaminya. Alat-alat yang diperlukan biasanya berupa payung besar, bokor berisi uang emas, uang logam, kunyit yang diiris-iris dan permen.
* Menginjak telur dan mencuci kaki
Ritual menginjak telur dan mencuci kaki melambangkan keturunan. Bila dalam acara tersebut telur yang diinjak pecah, pengantin akan segera memperoleh keturunan. Sementara mencuci kaki adalah melambangkan penyucian diri dari berbagai hal negatif.
* Membakar harupat (lidi) dan memecah kendi
Harupat harus dibakar sampai menyala dan ditiup bersama-sama. Melalui ritual membakar harupat, diharapkan kedua mempelai mau saling mengalah. Sementara ritual memecahkan kendi bermakna bahwa keduanya harus bekerja sama untuk mencapai tujuan.
* Buka pintu
Buka pintu memiliki makna penting khususnya dalam kehidupan bertetangga. Sebelum bergaul dengan tetangga, kita tentu harus membuka pintu terlebih dahulu agar diterima sebagai bagian dari lingkungan kita.
* Huap lingklung
Huap Lingklung dan huap deudeuh (kasih sayang). Artinya, kedua pengantin disuapi oleh kedua orangtuanya masing-masing sebagai tanda kasih sayang dari orangtua yang terakhir kali. Kemudian masing-masing mempelai saling menyuapi sebagai tanda kasih sayang. Acara huap lingklung diakhiri dengan saling menarik bakakak (ayam utuh yang telah dibakar). Mempelai yang mendapatkan bagian terbesar konon akan mendapatkan banyak rezeki.
TERAKHIR
PENYAMBUTAN TAMU AGUNG
Setelah
rangkaian upacara adat selesai, acara dilanjutkan dengan penyambutan tamu agung
yang dapat dilakukan di rumah maupun di gedung. Kedua mempelai beserta keluarga
di pintu gedung sudah siap disambut oleh mang lengser, enam penari tabur bunga,
enam orang penari umbul-umbul, sepasang penari persembahan, dua orang pembawa
kujang, dan seorang pembawa payung kuning. Pada saat para penari menari,
penuntun acara adat menceritakan hal-hal baik dari kedua mempelai berdasarkan
hasil mewawancarai mereka sebelumnya. Biasanya pengantin cenderung bahagia
mendengarkan ini. Saat kedua mempelai dan kedua orangtua naik pelaminan,
keluarga pengiring berbelok menuju tempat yang telah tersedia. Kemudian masuk
tari khusus persembahan oleh penari pasangan (apa maksudnya: kemudian masuk
sepasang penari menarikan tarian khusus persempahan? Atau kemudian masuk
sepasang penari menarikan tarian khusus sebagai persembahan bagi kedua
mempelai?). Mertua wanita dipersilakan menyerahkan buket bunga kepada menantu
wanita. Sedangkan mertua laki-laki dipersilakan memasangkan keris kepada
menantu laki-laki. Setelah penyambutan tamu agung selesai, acara dilanjutkan
dengan sambutan atas nama kedua keluarga dan ditutup dengan doa. Selanjutnya,
penuntun acara akan mempersilakan para tamu yang datang untuk memberikan ucapan
selamat dan acara resepsi (hiburan dan makan malam) dilanjutkan.
Analisis dan pengalaman yang saya pernah lihat:
Pengalaman
yang pernah saya lihat dan yang saya tahu dari cerita nenek dan orangtua saya
sama dengan yang ada diatrikel adat diatas, tapi saat ini hanya ada sebehgian
orang yang melakukan upacara adat pernihkahan jawa barat dengan adat yang penuh
seperti artikel diatas, mungkin karena mereka tidak ingin repot dan ingin acara
cepat dilaksanakan. Jadi, mereka hanya melakukan sebagian dari upacara diatas
bahkan ada juga yang tidak melakukan upacara adat pernikahan seperti artikel
diatas. Ada yang hanya melakukan ngaras, siraman, seserahan, dan ngeyeuk seureh
dan saat hari H mereka hanya melakukan resepsi pernikahan saja bahkan ada yang
tidak melakukannya sama sekali.
Berdasarkan
pengalaman yang saya tahu:
Saat
salah satu keluarga melakukan pernikahan mereka sebelumnya melakukan selametan
atau pengajian dirumah, kedua mempelai mempersiapkan diri dengan tidak
diizinkan untuk pergi jauh” keluar rumah, dan mempelai wanita hanya diizinkan
dirumah untuk mempercantik diri untuk acara pernikahan. Lalu melakukan siraman,
seserahan, dan ngenyeuk sereuh. saat hari pernikahan merekapun melakukan Huap lingklung, Buka pintu, Membakar harupat (lidi) dan memecah kendi,
Menginjak telur dan mencuci kaki, Sawer
pengantin, Melepas burung merpati dan Sembah sungkem. Tetapi yang sedikit
berbeda adalah penyambutan tamu dibuat lebuih sederhana dan lebih simpel dengan
tidak adanya penari, hanya ada musik dan pengawal yang mengawal tamu agung yang
menaburkan bunga dan ditutup dengan do’a.
Sekian informasi dari saya semoga berguna dan mohon maaf bila terdapat banyak kekurangan dalam untaian saya.
Komentar
Posting Komentar